Berharap hanya Kepada Allah

Orang yang paling beruntung adalah orang yang paling meyakini bahwa hidup di dunia hanya mampir dan semuanya hanyalah milik Allah. Adanya tidak membuat sombong, tidak adanya atau sedikitnya pun tidak membuat minder. Melihat orang lain tidak merasa iri dengki, karena yakin Allah yang membagikan rezeki. Dan ketika diambil pun tidak pernah kecewa karena semuanya hanyalah titipan.

Manusia seluruhnya sama [maaf] asalnya dari sperma, ujungnya akan menjadi bangkai, dan kemana-mana selalu membawa kotoran. Kalau saja manusia ini tidak mempunyai iman dan tidak terbukti dengan akhlak mulia, maka dia tidak ada apa-apanya sama sekali. Betapapun dia mempunyai pangkat, jabatan, gelar, dan kedudukan. Dia hanyalah sekedar makhluk hidup dan esok lusa dia pasti akan binasa.


Manusia pasti menginginkan kebaikan selalu mendatanginya. Sebaliknya, jika kesusahan menimpanya, seringkali manusia menjadi putus asa. Padahal keputusasaan hanya akan menyesatkannya. Jika manusia ditimpa kesusahan, maka jalan keluar terbaik adalah sabar menghadapi cobaan tersebut. Memang terdengar klise, tapi itulah kenyataannya. Jika bukan basa-basi jika orang lain menyarankan untuk bersabar saat kita mendapat musibah. Dan tanda orang itu sabar ialah ia akan mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun", saat mengalami musibah. Jadi, janganlah kita berputus asa dari kasih sayang Allah. Allah akan menguji kita dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenarnya. Allah tidak akan menguji manusia diluar batas kemampuannya. "Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya..." (QS. Al-Baqarah: 286).

Semua ujian Allah pasti akan memberikan hikmah pada kehidupan kita. Di luar batas pengetahuan kita sebagai manusia, terkadang Allah menentukan bahwa kita akan mampu melewatinya. Kita tidak usah khawatir terhadap ketentuan Allah. "Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal shaleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya." (QS. Thahaa: 112).

Jadi, jangan pernah kita berburuk sangka kepada Allah bahwa Ia telah berbuat tidak adil kepada kita. Bukankah salah satu asmaul husna yang Allah miliki adalah Maha Adil? Allah sungguh Maha Adil! Allah SWT akan selalu membalas kebaikan dengan kebaikan, sedangkan kejahatan tentulah diimbangi dengan kejahatan. "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS. Al-Zalzalah: 7-8).

Semoga Bermanfaat
Sumber :
(http://myquran.com/forum/showthread.php/4482-Berharap-hanya-kepada-Allah?p=56152)

Deixe o seu comentario

Posting Komentar